Rabu, 19 Desember 2012

bagaimana mendeteksi HTML5 dan cara membedakannya dengan HTML4


HTML 4.01












HTML5









Struktur elemen HTML5 lebih sederhana dan semantic dengan digunakannya tag-tag baru seperti header, footer, section dlsb. Struktur halaman seperti ini tentu mempermudah developer.


Untuk mengetahui apakah suatu website menggunakan HTML 4 atau lima adalah sebagai berikut:

  1. -Masuk ke website yang diinginkan,
  2. -tekan "CTRL + U" untuk melihat source code pada website tersebut.
  3. -kemudian tekan "CTRL+F" dan ketik HTML4 atau HTML5. jika ditemukan tulisan HTML4 pada source      code website tersebut, maka website tersebut menggunakan HTML4. Jika ditemukan Tulisan HTML5, maka website tersebut menggunakan HTML5. Namun, jika keduanya tidak ditemukan, maka website tersebut tidak menggunakan HTML4 maupun HTML5. 

contoh website html5 :









source codenya :


Contoh website Html4 :










source codenya













Sumber
Sumber
sumber

fitur-fitur pada html5 dan cara bagaimana mengetahui html5 dan html4


Pengertian HTML5
Dari penjelasan yang ada di wikipedia : HTML5 merupakan sebuah bahasa markah untuk menstrukturkan dan menampilkan isi dari World Wide Web, sebuah teknologi inti dari Internet. HTML5 adalah revisi kelima dari HTML dan hingga bulan Juni 2011 masih dalam pengembangan.

Dimana tujuan utama pengembangan HTML5 adalah untuk memperbaiki teknologi HTML agar mendukung teknologi multimedia terbaru, mudah dibaca oleh manusia dan juga mudah dimengerti oleh mesin.

HTML5 merupakan hasil proyek dari W3C (World Wide Web Consortium dan WHATWG ( Web Hypertext Application Technology Working Group ). Dimana WHATWG bekerja dengan bentuk web dan aplikasi dan W3C merupakan pengembang dari XHTML 2.0 pada tahun 2006, kemudian mereka memutuskan untuk bekerja sama dan membentuk versi baru dari HTML.

Berikut tujuan dibuatnya HTML5 :
Fitur baru harus didasarkan pada HTML, CSS, DOM, dan JavaScript
Mengurangi kebutuhan untuk plugin eksternal ( Seperti Flash )
Penanagan kesalahan yang lebih baik
Lebih markup untuk menggantikan scripting
HTML5 merupakan perangkat mandiri
Proses pembangunan dapat terlihat untuk umum
Fitur baru dalam HTML5 :
Unsur kanvas untuk menggambar
Video dan elemen audio untuk media pemutaran
Dukungan yang lebih baik untuk penyimpanan secara offline
Elemen konten yang lebih spesifik, seperti artikel, footer, header, nav, section
Bentuk kontrol form seperti kalender, tanggal, waktu, email, url, search.

Beberapa browser sudah mendukung HTML5 seperti safari, chrome, firefox, dan opera. Kabarnya IE9 ( Internet Explorer ) akan mendukung beberapa fitur dari HTML5.

Pembuatan HTML5 juga di karenakan Standard HTML4 yang dijumpai banyak memiliki kelemahan untuk mendukung aplikasi web yang interaktif. Akibat hal ini banyak orang menambahkan fitur baru baik disisi aplikasi web ataupun disisi browser. Solusi ini dikenal dengan plugin dan salah satunya adalah Flash dan Silverlight.

Semakin menjamurnya plugin didalam aplikasi atau browser membuat aplikasi web ini susah untuk menembus banyak browser. Hal ini dikarenakan setiap plugin mempunyai cara yang berbeda-beda, sebagai contoh kita ingin memasang plugin flash untuk sharing video maka pada halaman web kita harus ditulis sebagai berikut

<object type="application/x-shockwave-flash" width="400" height="220" wmode="transparent" data="flvplayer.swf?file=movies/holiday.flv">
<param name="movie" value="flvplayer.swf?file=movies/holiday.flv" />
<param name="wmode" value="transparent" />
</object>

Contoh diatas menggunakan plugin Flash dari Adobe untuk menjalankan aplikasi web pada browser maka lain caranya bila kita menggunakan Silverlight. Teknologi Silverlight dikembangkan oleh Microsoft. Contoh penggunaan Silverlight pada halaman web dapat dilihat pada HTML dibawah ini

<object width="300" height="300" data="data:application/x-silverlight-2," type="application/x-silverlight-2" >
<param name="source" value="SilverlightApplication1.xap"/>
</object>

HTML5 ini dibuat menyederhanakan kompleksitas penggunaan media video dengan standard baru yaitu penggunaan tag <video>. Dengan fitur baru ini maka kita cukup menulis script untuk menjalankan file video sebagai berikut

<video src=tutorialku.mp4>
</video>

Isu bagaimana menjalankan file video pada aplikasi web merupakan salah satu contoh bagaimana HTML4 tidak dapat mencakup masalah ini dan masih banyak lagi isu pada HTML4. Oleh karena itu, kita sudah saatnya memanfaatkan HTML5 sebagai standard aplikasi web kita.

Apakah Browser Saya Support HTML5?
Bagaimana caranya untuk menguji apakah browser yang anda install itu sudah support HTML5 atau tidak dan seberapa banyak fitur HTML5 yang disupport? Caranya cukup mudah, pertama-tama pastikan komputer anda sudah terhubung dengan internet dan arahkan ke alamat web sebagai berikut:

http://html5test.com

Dari data yang ada pada website itu browser Maxthon 3.4.1 merupakan browser terbaik dalam hal mendukung bahasa HTML5 dengan 422 total skor diikuti kemudian dengan google Chrome 20 dengan 414 total skor kemudian berturut-turut Opera 12.00 dengan 385, Firefox 13 dengan 345, Safari 5.1 dengan 317 dan Internet Explorer 9 dengan 138 point.

Beda HTML5 dan HTML 4


HTML5 adalah sebuah bahasa markah untuk menstrukturkan dan menampilkan isi dari Waring Wera Wanua, sebuah teknologi inti dari Internet. HTML5 adalah revisi kelima dari HTML (yang pertama kali diciptakan pada tahun 1990 dan versi keempatnya, HTML4, pada tahun 1997[1]) dan hingga bulan Juni 2011 masih dalam pengembangan. Tujuan utama pengembangan HTML5 adalah untuk memperbaiki teknologi HTML agar mendukung teknologi multimedia terbaru, mudah dibaca oleh manusia dan juga mudah dimengerti oleh mesin.
HTML5 merupakan salah satu karya Konsortium Waring Wera Wanua (World Wide Web Consortium, W3C) untuk mendefinisikan sebuah bahasa markah tunggal yang dapat ditulis dengan cara HTML ataupun XHTML. HTML5 merupakan jawaban atas pengembangan HTML 4.01 dan XHTML 1.1 yang selama ini berjalan terpisah, dan diimplementasikan secara berbeda-beda oleh banyak perangkat lunak]] pembuat web.




sumber
sumber

Senin, 19 November 2012

pengaruh budaya dalam desain grafik

Pada posting ini saya akan menjelaskan tentang pengaruh budaya dalam desain grafik

Pertama-tama saya akan menjelaskna apa itu budaya dan grafik
Budaya ?

Apa itu Budaya, Budaya berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.

Grafik ?

Apa itu Grafik, Grafik adalah 
dalah segala cara pengungkapan dan perwujudan dalam bentuk huruftanda, dan gambar yang diperbanyak melalui proses percetakan guna disampaikan kepada khalayak.


jadi apakah pengaruh budaya dalam desin grafik, jelas banyak pengaruhnya, apalagi kita yang tinggal di indonesia, karena banyak sekali budaya-budaya yang ada dinegara kita ini. karena dengan berkembangnya sebuah budaya banyak sekali mempengaruhi suatu desai grafik,seperti rumah-rumah adat yang sekarang terlihat modren

sumber : http://id.wikipedia.org

perkembangan simulasi dan teknologi dibidang olahraga


Komputer dalam olahraga digunakan untuk pertama kalinya pada tahun 1960, dimana  ketika itu hanya bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang olahraga. Database kemudian diciptakan dan diperluas dalam rangka untuk memulai penyebaran dokumentasi dan publikasi seperti artikel atau buku yang berisi mengenai ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan olahraga. Lalu hingga pertengahan 1970-an organisasi pertama di bidang ini disebut IASI (Asosiasi Internasional untuk Informasi Olahraga) resmi didirikan.Kemudian pada tahun 1997 pertemuan internasional pertama antara ilmu komputer dalam olahraga diadakan di Cologne. Tujuan utama adalah untuk menyebarkan aplikasi, ide, dan konsep penggunaan komputer dalam olahraga. 

Pemanfaatan Komputer di Bidang Olahraga 
Komputer sampai saat ini telah berperan besar dalam perkembangan di bidang olahraga. Pemanfaatan komputer di bidang olahraga diantaranya adalah :
·         Pelatihan dan pembinaan
·         Biomekanik
·         Peralatan olahraga dan teknologi
·         Computer-aided aplikasi (software, hardwaredalam olahraga
·         Ubiquitous komputasi dalam olahraga
·         Multimedia dan Internet
·         Dokumentasi
·         Pendidikan
Pemanfaatan Internet di Bidang Olahraga 
Pada zaman dimana informasi sudah menjadi unsur dominan dalam kehidupan saat ini, media massa memegang peranan penting dalam menyebarkan dan menyampaikan informasi kepada masyarakat, informasi yang disampaikan kepada masyarakat dikemas melalui berita. Setiap hari masyarakat disuguhkan dengan berbagai macam berita seperti berita olahraga , baik dari luar negeri maupun dari dalam negeri. 
Media Internet merupakan media audio visual, artinya media menampilkan gambar hidup dan mempunyai suara sehingga menarik minat masyarakat. Tetapi berbagai media internet lebih ke media visual nya saja. Berbeda dengan media elektronik, media cetak hanya berupa tulisan dan gambar yang dicetak pada kertas tertentu.
            Kabar di dunia olahraga sangatlah beragam, khususnya pada bidang Sepak bola yang saat ini sedang mendunia. Kabar tersebut sangatlah dibutuhkan oleh para pecinta bola, siapapun para pecinta bola pasti ingin mendapatkan kabar informasi tentang tim atau kabar lainnya yang disukai. Tentunya media internet ini menjadi jembatan dimana pecinta bola ingin mendapatkan informasi sepak bola, kali ini di dalam artikel akan dijelaskan dimana pemanfaatan komputer di bidang olahraga, yang di bantu oleh media internet sebagai penerimaan informasi olah raga.
            Goal.com adalah salah satu media informasi olahraga yang saat ini digunakan para usia dini sampai usia tua untuk mendapatkan kabar terbaru dari bidang olahraga khusunya sepak bola luar negeri maupun dalam negeri. Dalam pemanfaatan komputerisasi ini para pencinta sepakbola di manjakan oleh kabar-kabar terbaru, dimulai dari pemain-pemain baru sampai ke hasil pertandingan sepak bola. 
            Dari tampilan GUI Goal.com diatas dapat dilihat bahwa fitur-fitur yang didalamnya sangat membantu para pecinta sepakbola untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas. Dengan demikian pemanfaatan komputer di bidang olahraga menjadi popular pada saat ini, dikarenakan banyak sekali kelebihan untuk mengakses informasi olah raga




sumber :http://blogs.itb.ac.id/djadja/2012/03/26/komputer-dan-masyarakat-pemanfaatan-komputer-dalam-bidang-olahraga/






Jumat, 16 November 2012

visual teknologi menggunakan media online

Pada posting ini saya akan membahas tentang visual teknologi menggunakan media online

Sebelumnya saya akan membahas apa itu visual teknologi,

Visual atau pengelihatan adalah kemampuan untuk mengenali cahaya dan menafsirkan, salah satu dari indra. Alat tubuh yang digunakan untuk meliahat adalah mata.



Teknologi adalah ilmu pengetahuan yang keseluruhan sarana untuk menyedikan alat-alat yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamana kehidupa manusia.

Jadi Visual Teknologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang membuat sebuah alat yang dapat digunakan dalam kehidupan seharai-hari yang bertujuan agar dapat dinikmati oleh indra pengelihtan, yaitu mata.



Visual teknologi menggunakan media online 
Dulu orang mengenal tidak mengenal media online, visual teknlogi hanya terdapata pada surat kabara, namu pada era modern ini, visual teknologi berkembang pesat hingga dapat dinikmati dengan mudah, dan bisa didapat dimana saja. contohnya seperti web tabloid soccer, kita bisa mendapatakan inforamasi layaknya mebaca tabloida atau koran dimana saja





http://id.wikipedia.org


Jumat, 12 Oktober 2012

Apa Simulasi Itu Penting?

Tugas ke 3 Dari Simulasi

Menurut saya sendiri Simulasi sangatlah penting. 
Contoh pada benca Tsunami di Aceh, karena belum adanya simulasi yang diterapkan, akibatnya Tsunami banyak sekali memakan korban jiwa, oleh sebab itu kita membutuhkan sebuah simulasi untuk menghindari tsunami, seperti mencari tempat yang tinggi bila terjadi tsunami, dengan begitu kita bisa meminimalisasika korba akibat tsunami.

Contoh Kecelakaan Akibat Simulasi Gagal

Saya akan melanjutkan tugas k 2 dari simulasi

Pada posting pertama, saya menjelaskan apa itu simulasi

Namun ada beberapa model simulasi yang justru membahayakan manusia karena kegagalan memperkirakan kesalahan yang mungkin timbul sehingga terjadi kesalahan pengambilan keputusan yang fatal.
Berdasarkan kejadian yang telah terjadi dapat disimpulkan kesalahan terjadi karena:
  1. Kesalahan pada algortima dan logika dari Model Simulasi
  2. Keadaan unik yang tidak dapat diprediksi oleh Model Simulasi
  3. Human Error, dalam artian pengacuhan terhadap prediksi yang telah dihasilkan.

Sebagai contoh kegagal simulasi

Setelah mengulas kemungkinan adanya disorientasi spasial pada kecelakaan pesawat Sukhoi Super Jet 100 (SSJ 100), kali ini Dr dr Wawan Mulyawan, SpBS, FS, doktor dalam bidang biomedik penerbangan mengatakan, peluang miskomunikasi antara pilot dengan petugas ATC bandara bisa saja terjadi.

“Kemungkinan ini saya ulas untuk memperluas cakrawala pemahaman kita saja, dan sama sekali tidak terkait dengan penyelidikan yang sedang dilakukan KNKT. Jadi, tidak ada prejudice (prasangka),” jelasnya.

Kisah komunikasi antara pilot Sukhoi Super jet 100 (SSJ100), Alexander Yablontsev, yang sudah mengantungi lebih dari 14.000 jam terbang dengan petugas air traffic controller (ATC) di Tower Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, hingga saat ini masih menarik perhatian. 

Deputy Senior General Manager PT Angkasa Pura Cabang Bandara Soekarno-Hatta, Mulya Abdi, Minggu (13/5/) mengamini, bahwa ATC Bandara memberikan izin pesawat turun dari 10 ribu kaki ke-6 ribu karena ada permintaan dari pilot. 

“Itu adalah flight plan yang diminta Sukhoi ke radial 200 dan 20 nautical mile dari Lanud Halim. Itu adalah wilayah Bogor area di atas Lanud Atang Sendjaja, itu sebuah wilayah safe training. Area sangat aman”, ungkapnya. Dan pantauan radar juga di zona aman, dan jaraknya 7 nautical mile dari Gunung Salak.

Menjadi lebih menarik lagi, saat ada laporan di harian Izvestia dan dilansir kantor berita Ria Novosti, Jumat (11/4). Hasil simulasi berbagai kemungkinan kejadian darurat pada SSJ 100 yang dilakukan di alat simulator pesawat yang canggih di Rusia, setelah kecelakaan di Gunung Salak, tidak mendapatkan “satu cara pun” yang bisa menyebabkan pesawat SSJ 100 dengan flight plannya itu jatuh. 

“Apakah terjadi miskomunikasi antara pilot Sukhoi dengan ATCC Cengkareng dalam kasus ini ? Hingga saat ini kita belum tahu apa yang sesungguhnya terjadi,” jelas Wawan yang juga menjadi dosen di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Kedokteran Penerbangan FKUI.

Memahami cara kerja otak
Namun ada baiknya kita memahami secara ilmiah bagaimana otak bereaksi terhadap komunikasi verbal yang terjadi dengan orang lain. Barangkali pemahaman ini akan bisa memberikan wacana yang lebih terang benderang apakah ada peluang human error dalam suatu kecelakaan pesawat.

Pengalaman, jam terbang, dan segala bentuk memori yang dilekatkan dalam otak kita bisa saja “dikalahkan” oleh suatu hal yang sederhana: kesulitan memahami logat bicara sesuai asal bangsa, misalnya.

“Lalu lintas komunikasi verbal yang ditangkap dan direspon oleh otak kita,” imbuh perwira TNI-AU berpangkat Letnan Kolonel ini.

Saat seseorang mengucapkan suara, kata-kata, kalimat sederhana, bahkan kalimat kompleks, maka semua suara ini setelah ditangkap oleh telinga. Kemudian akan “menggebuk” gendang telinga. Itulah makanya, kata Wawan, dalam bahasa Inggris disebut ear drum

Suara ini pun segera menembus ke telinga tengah diperbesar dan menghantar melalui tiga tulangmaleusincus, dan stapes

Di sini suara akan diosikulasi. “Mungkin bahasa awamnya osikulasi itu ‘menggelombang' ya?” jelasnya. Kemudian getaran suara tekanan rendah tersebut diubah menjadi gelombang suara bertekanan tinggi di organ berbentuk membran kecil yang disebut jendela oval (oval window).

Mengapa harus diubah dulu menjadi suara bertekanan tinggi? Wawan menjelaskan, karena setelah melewati oval window, suara akan melewati telinga dalam yang berisi cairan, yang secara fisika adalah penghantar yang buruk jika tidak ditinggikan tekanannya. 

“Suara kemudian berubah dari ‘gelombang suara' menjadi impuls saraf di koklea. Organ Corti akan merubah gelombang cairan (fluid waves) menjadi sinyal listrik di dalam neuron. Ini melalui sel-sel rambutnya yang dapat merubahnya menjadi sinyal saraf,” jelasnya.

Di sinilah tahap pertama dimana gelombang yang bukan merupakan sinyal listrik sebelumnya menjadi sensasi saraf yang bisa terhantar ke otak. Melalui serabut sensasi (afferent fibers) terjadi jembatan saraf (synapse) yang di-”doping” oleh zat kimia glutamat, maka dari sel rambut tadi sensasi suara atau kata-kata yang sudah berupa impuls saraf tadi, sampai di kaki sel saraf pendengaran yang dinamakandendrit.

Sekarang suara tadi sudah dire-code dan terhantar di saraf, nervus vestibulokoklearis ke batang otak. Selanjutnya ke stasiun antara yang paling besar. Ini sebelum sampai di pusat pemrosesan suara (pendengaran) di otak samping, lobus temporalis, yang juga dibantu otak depan (lobus frontalis). 

Sistem pemrosesan pendengaran di daerah temporofrontal inilah, kata Wawan, yang bisa dengan indahnya memahami suara, musik, juga kebisingan.

Area persepsi suara (bicara) di otak (Wernicke's area)
Area ini adalah daerah yang lebih spesifik dari pusat pemrosesan suara (pendengaran) di otak samping (lobus temporalis), karena hanya berfungsi di daerah otak yang dominan. Otak dominan adalah otak yang mengatur fungsi luhur. 

Orang tidak kidal, otak dominannya selalu di sebelah kiri, sedangkan orang kidal otak dominannya bisa saja di sebelah kanan. Lebih kurang 97 persen orang otak dominannya adalah di sebelah kiri. “Jadi area Wernicke ada di otak samping sebelah kiri pada mayoritas manusia,” jelas Wawan.

Area Wernicke inilah yang akan memahami kata-kata seorang pilot atau petugas ATC dalam komunikasi antara kokpit dan tower bandara. Jika area Wernicke ini tidak bekerja dengan baik, alhasil pemahaman akan suara, kata-kata, apalagi kalimat kompleks akan buruk dan terjadi miskomunikasi. 

Komputasi di area Wernicke ini sungguh sangat kompleks, dan hingga kini masih banyak hal-hal yang belum dipahami oleh ilmuwan. Namun setidaknya telah diketahui, bahwa area Wernicke inilah yang paling dominan dalam komputasi itu. Penelitian juga menunjukkan, bahwa terdapat perbedaan gambaran radiologis MRI (Magnetic Resonance Imaging) antara orang yang menerima suara, kata-kata atau kalimat dalam bahasa ibunya (native language). Misalnya, orang Inggris mendengar orang Inggris berbicara dalam bahasanya dan orang yang mendengar kata-kata bukan dari bahasanya sendiri. Contohnya, orang Indonesia mendengar orang Inggris berbicara dalam bahasanya (Inggris). 

Area bicara Broca (Broca's area)Setelah suara diproses di otak samping (lobus temporalis) dan pemahamannya di area yang dominan (7 persen di otak sebelah kiri) yaitu, area Wernicke, maka info ini dihantarkan melalui fascikulus uncinatus ke area Broca, yang letaknya masih di otak yang dominan (lobus frontal atau otak depan bagian bawah belakang), tidak terlalu jauh agak ke depan dari area Wernicke

Dengan telah diketahuinya suara, kata-kata atau kalimat ini, fungsi luhur otak melalui area Broca membuat keputusan kalimat apa yang akan diucapkan sebagai respons dari kalimat yang masuk tadi. 

Tentu bisa saja responsnya adalah diam (tidak berkata-kata). Tapi jika responsnya adalah berbicara, maka area Broca akan memroses suara,kata-kata atau kalimat apa saja yang akan diucapkan

Wawan mengatakan, penelitian dengan MRI juga menunjukkan adanya perbedaan gambaran antara area Broca yang aktif saat bicara dan tidak aktif saat diam. Studi ini dimaksudkan untuk memperlihatkan perbedaan gambaran otak pada saat berbicara dan pada saat diam. Namun dapat juga digunakan untuk memperlihatkan perbedaan tiap individu dalam kemampuan motoris bicaranya.

Teori terbaru tentang neuroplastisitas memperlihatkan, bahwa area Broca di sisi otak yang dominan tidak sepenuhnya berperan mengatur motoris bicara. Namun tanpa peran area Broca, lanjut Wawan, penelitian terbaru juga memperlihatkan, hilangnya kemampuan berbicara yang komprehensif, kecuali memproduksi bicara sederhana memang tetap ada. 

Orang yang area Brocanya rusak tidak bisa membuat kalimat yang kompleks atau berbicara lebih dari dua subjek sekaligus, atau dapat melaporkan sesuatu dengan komprehensif. Intinya, kata dia, tanpa area Broca berfungsi, bicara tidak bisa komprehensif. “Ini yang tadi dibuktikan dengan rekaman gambar MRI (functional MRI),” sambungnya.

Tidak hanya pembicaraan dari orang lain yang direspons dengan perintah motoris bicara dari area Broca, tapi juga gerakan atau sensasi penglihatan. Karena itu area Broca juga berperan dalam mengenali gerakan-gerakan tubuh (gesture), yang kemudian dapat menjadi respon motoris bicara dari otak kita.

Semua rangkuman di area Broca ini, lanjut Wawan, kemudian menjadi perintah kompleks kepada pita suara, mulut, bibir lidah, otot, dan sekitarnya hingga saluran nafas dan saluran pencernaan sebagai suara, kata-kata, kalimat biasa, hingga kalimat yang kompleks.

Apakah pilot dan petugas ATC berpengalaman masih bisa miskomunikasi?
Komunikasi verbal menggunakan bahasa. Dalam komunikasi antara pilot di kokpit dengan petugas ATS di tower bandara, kata Wawan, umumnya menggunakan bahasa Inggris yang sudah baku dalam komunikasi penerbangan. 

Jadi, seharusnya kecil sekali kemungkinan terjadi salah ucap (kelanjutan peran dari area Broca) mau pun salah dengar (hasil akhir pengenalan dan pemahaman dari area Wernicke). Apalagi pada pilot dan petugas ATC yang berpengalaman.

Namun, kata Wawan, ada satu aspek dari peran Wernicke dan Broca yang bisa keliru dalam hal ini, yaitu masalah dialek, pengucapan atau logat bahasa. 

Menurutnya, bisa saja terjadi logat Rusia yang masuk dalam bahasa Inggris seorang pilot Rusia akan didengar berbeda oleh pendengaran seorang petugas ATC bandara di Indonesia, yang telinganya hanya terbiasa mendengar logat Inggris Indonesia (yang paling sering), logat Inggris (British dan American English), atau logat Inggris lainnya (Malaysia, ASEAN lainnya, India, Arab, dan lain-lain). Namun jarang mendengar logat Inggris Rusia (pemahaman area Wernicke). 

Jika kalimat request dari pilot untuk “menurunkan ketinggian dari 10 ribu kaki ke 6 ribu kaki” disampaikan logat Inggris Rusia, masih mungkin didengar lain oleh petugas ATC di tower bandara. Atau jawaban boleh tidaknya turun ke ketinggian 6 ribu kaki dari petugas ATC tidak didengar dengan baik oleh pilot, dan pilot mengambil keputusan lain yang berbeda dengan maksud jawaban ATC tadi.

“Semua yang saya uraikan tadi cuma kemungkinan saja. Mudah-mudahan bukan itu yang terjadi,” jelas Wawan.

Dengan demikian, lanjutnya, masih menjadi misteri apakah ada miskomunikasi, atau pilot melakukanvisual flight yang menyebabkan spatial disorientation, atau ada apa? Semoga kotak hitam (blackbox) yang sudah ditemukan akan memberikan jawabannya. Kalau tidak? Biarlah  kecelakaan-kecelakaan di Gunung salak menjadi misteri sejarah, seperti yang terjadi dengan misteri Segitiga Bermuda, misalnya.



Sumber
http://www.beritasatu.com/nasional/48911-kemungkinan-miskomunikasi-sebabkan-kecelakaan-sukhoi.html

pemanfaatan simulasi dan grafik di bidang industri


Disini saya akan membuat tugas disein pemodelan grafik, tenatnag "pemanfaatan simulasi dan grafik di bidang industri"

Diawali dengan pengertiaan apa itu simulas ?


Simulasi adalah suatu proses peniruan dari sesuatu yang nyata beserta keadaan sekelilingnya (state of affairs). Aksi melakukan simulasi ini secara umum menggambarkan sifat-sifat karakteristik kunci dari kelakuan sistem fisik atau sistem yang abstrak tertentu


Manfaat Simulasi 

Simulasi adalah satu-satunya cara yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah, jika :
Sistem nyata sulit diamati secara langsung 

Contoh

Jalur penerbangan pesawat ruang angkasa atau satelit.
Solusi Analitik tidak bisa dikembangkan, karena sistem sangatkompleks
Pengamatan sistem secara langsung tidak dimungkinkan, karena :
1.Sangat mahal
2.Memakan waktu yang terlalu lama
3.akan merusak sistem yang sedang berjalan

Keuntungan


–    Simulasi memungkinkan fleksibilitas yang besar dalam pemodelan sistem yang kompleks, jadi model simulasi memiliki tingkat kebenaran yang besar.


–    Mudah untuk membandingkan alternatif jawaban


–    Mengontrol kondisi-kondisi eksperimental / percobaan


–    Mengetahui seluk beluk sistem secara keseluruhan


Kerugian


–    Simulasi Stokastik (salah satu jenis simulasi) hanya mampu memberikan perkiraan semata.


–    Modal simulasi sangat mahal dalam pembangunannya.


–    Simulasi biasanya memproduksi volume yang besar dari keluaran serta memerlukan analisis statistik yang rumit.


Dari sini, kita mengetahui apa itu simulasi, kapan menggunakan simulasi serta keuntungan dan kerugian penerapan simulasi pada model sistem kita. Semoga bermanfaat untuk yang membacanya.





Sumber

www.wikipedia.org
http://terusbelajar.wordpress.com/2009/12/22/pengenalan-pemodelan-dan-simulasi/

Kamis, 19 April 2012

INHERITANCE DAN POLIMORFISME PADA JAVA

Nama                            : Muhammad Aulia Desri Nurrachman     (59410201)
Rekan Kerja                 :  Muhammad Tri Windu P          (54410833)
Kelas                            : 2IA13



Pada dasarnya kita sebagai manusia sudah terbiasa untuk melihat objek yang berada di sekitar kita tersusun secara hierarki berdasarkan class-nya masing-masing. Dari sini kemudian timbul suatu konsep tentang pewarisan yang merupakan suatu proses dimana suatu class diturunkan dari class lainnya sehingga ia mendapatkkan ciri atau sifat dari class tersebut.
Dari hirarki di atas dapat dilihat bahwa, semakin ke bawah, class akan semakin bersifat spesifik. Misalnya, sebuah Class mamalia memiliki seluruh sifat yang dimiliki oleh binatang, demikian halnya juga anjing, kucing dan monyet memiliki seluruh sifat yang diturunkan dari class mamalia. Dengan konsep ini, karakteristik yang dimiliki oleh class binatang cukup didefinisikan dalam class binatang saja. Class mamalia tidak perlu mendefinisikan ulang apa yang telah dimiliki oleh class binatang, karena sebagai class turunannya, ia akan mendapatkan karakteristik dari class binatang secara otomatis. Demikian juga dengan class anjing, kucing dan monyet, hanya perlu mendefinisikan karakteristik yang spesifik dimiliki oleh class-nya masing-masing. Dengan memanfaatkan konsep pewarisan ini dalam pemrograman, maka hanya perlu mendefinisikan karakteristik yang lebih umum akan didapatkan dari class darimana ia diturunkan.Penurunan sifat tersebut dalam Bahasa Pemrograman Java disebut dengan Inheritance yaitu satu dalam Pilar Dasar OOP (Object Oriented Programing), yang dalam implementasinya merupakan sebuah hubungan “adalah bagian dari” atau “is a relationship” object yang diinherit (diturunkan).Latar belakang diperlukannya suatu inheritance dalam pemrograman java adalah untuk menghindari duplikasi object baik itu field, variable maupun methode yang sebenarnya merupakan object yang bisa diturunkan dari hanya sebuah class. Jadi inheritance bukan sebuah Class yang di inherit oleh sebuah Literial, tapi lebih menunjukkan ke hubungan antar object itu sendiri.Sedangkan suatu kemampuan dari sebuah object untuk membolehkan mengambil beberapa bentuk yang berbeda agar tidak terjadi duplikasi object kita kenal sebagai polymorphism.Antara penurununan sifat (inheritance) maupun polymorphism merupakan konsep yang memungkinkan digunakannya suatu interface yang sama untuk memerintah objek agar melakukan aksi atau tindakan yang mungkin secara prinsip sama namun secara proses berbeda. Dalam konsep yang lebih umum sering kali polymorphism disebut dalam istilah tersebut


Contoh Programnya :

Membuat Class Mobil :
class Kendaraan {
public void Mobil (){
System.out.println("Type Mobil :");
}
}

Membuat Class Turunan dari Jazz, yang merupakan turunan dari class Mobil :

public class Jazz extends Mobil {
public void Type(){
System.out.println("Honda jazz");
}
}

Membuat Class Turnana dari CRV, yang merupakan turunan dari class Mobil :

public class CRV extends Mobil {
public void Type (){
System.out.println("Honda CRV");
}
}

Membuat Class Turnana dari City, yang merupakan turunan dari class Mobil :

public class City extends Mobil {
public void Type(){
System.out.println("Honda City");
}
}

Lalu membuat class TypeMobil untuk menjalankan semua class-class yang telah dibuat :

public class TypeMobil {
public static void main(String[] args){
Mobil mobil = new Mobil();
Jazz jazz = new Jazz();
CRV crv = new CRV();
City city = new City();

mobil.Type();

mobil = jazz;
mobil.Type();

mobil = crv;
mobil.Type();

mobil = city;
mobil.Type();
}
}

Outputnya :

Kamis, 12 April 2012

Konsep Enkapsulasi(encapsulation) pada Object Oriented Programming dengan Java

Java adalah salah satu bahasa pemrograman berbasis OOP(Object Oriented Programming) . Dalam Pemrograman Berbasis Objek ini yang terdapat beberapa konsep yaitu Objek(object), Kelas(class), Abstraksi(Abstraction), Enkapsulasi/Pengkapsulan(Encapsulation), Polimorfisme, dan Inheritas.
Disini saya akan membahas tentang Enkapsulasi/Pengkapsulan(Encapsulation)
Enkapsulasi/pengkapsulan(Encapsulation)
Enkapsulasi adalah pembungkus, pembungkus disini dimaksudkan untuk menjaga suatu proses program agar tidak dapat diakses secara sembarangan atau di intervensi oleh program lain. Konsep enkapsulasi sangat penting dilakukan untuk menjaga kebutuhan program agar dapat diakses sewaktu-waktu, sekaligus menjaga program tersebut.
Dalam kehidupan sehari hari enkapsulasi dapat dimisalkan sebagai arus listrik pada generator, dan sistem perputaran generator untuk menghasilkan arus listrik. Kerja arus listrik tidak mempengaruhi kerja dari sistem perputaran generator, begitu pula sebaliknya. Karena didalam arus listrik tersebut, kita tidak perlu mengetahui bagaimana kinerja sistem perputaran generator, apakah generator berputar kebelakang atau ke depan atau bahkan serong. Begitu pula dalam sistem perputaran generator, kita tidak perlu tahu bagaimana arus listrik, apakah menyala atau tidak.
Begitulah konsep kerja dari enkapsulasi, dia akan melindungi sebuah program dari akses ataupun intervensi dari program lain yang mempengaruhinya. Hal ini sangat menjaga keutuhan program yang telah dibuat dengan konsep dan rencana yang sudah ditentukan dari awal.

Contoh Dalam Program 


public class Mahasiswa {


public String nama;
public String npm;


public void Info() {
System.out.println("Saya adalah");
System.out.println("Nama " + nama);
System.out.println("Npm " + npm);
}


public static void main(String[] args) {
Mahasiswa IT = new Mahasiswa();
IT.nama = "Aul";
IT.npm = "59410201";
IT.Info();






}
}





sumber : http://setyonugroho09.wordpress.com/2010/02/17/konsep-enkapsulasiencapsulation-pada-object-oriented-programming-dengan-java/

Kamis, 05 April 2012

Pemrograman Terstruktur dan Pemrograman Berorientasi Objek

 

Pemrograman Terstruktur
Pemrograman terstruktur adalah suatu teknik yang mencegah masalah besar menjadi lebih kecil dan lebih mudah dipahami sehingga masalah yang besar dapat diselesaikan dengan baik. Pemrogramman terstruktur digumakan secara berurutan dan terstuktur baik dalam analisa, cara dan penulisan program. Program dapat dibagi-bagi menjadi prosedur dan fungsi.
Mempelajari bahasa pemrograman terstruktur sangat penting artinya karena konsep-konsep yang diterapkan disini akan dipakai terus dalam bahasa bahasa pemrograman generasi baru. Dalam mempelajari pemrograman terstruktur yang sangat penting dipahami adalah konsepnya.
Ciri-ciri pemrograman terstruktur
1. Mengandung teknik pemecahan masalah yang tepat dan benar
2. Memiliki algoritma pemecahan masalah yanag sederhana, standar da efektif.
3. Penulisan program memiliki struktur logika yang benar dan mudah dipahami
4. Program hanya terdiri dari 3(tiga) struktur dasar, yaitu struktur berurutan, struktur
seleksi dan struktur perulangan.
5. Menghindari penggunaan pernyataan GOTO, yang akan menjadikan program tidak terstruktur dengan baik.
6. Biaya pengujian yang dibutuhkan rendah.
7. Memliki dokumentasi yang baik
8. Biaya perawatan dan dokumentasi yang dibutuhkan rendah.
Prinsip pemrograman tersturuktur :
- Gunakan rancangan pendekatan dari atas ke bawah (top down design).
- Bagi program ke dalam modul-modul logika yang sejenis,
- Gunakan sub-program untuk proses-proses sejenis yang sering digunakan.
- Gunakan pengkodean terstruktur: IF … THEN, DO … WHILE dan lain-lainnya.
- Gunakan nama-nama bermakna (mnemonic names)
- Buat dokumentasi yang akurat dan berarti.
Tujuan Pemrograman Terstruktur
1. Meningkatkan kehandalan program
2. Program mudah dibaca dan ditelusuri
3. Menyederhanakan kerumitan program
4. Lebih mudah dalam pemeliharaan program
5. Meningkatkan produktivitas pemrograman
Ada tiga bentuk yang digunakan dalam pemrograman terstruktur yaitu : Sequence Structure, Loop Structure dan Selection Structure.
Sequential structure
Struktur Berurutan adalah struktur program yang paling sederhana. Setiap baris
program akan dikerjakan secara urut dari atas ke bawah maka hanya ada satu cara
memulainya yaitu dari bagian atas, dan cara untuk keluarnya yaitu dari bagian bawah.
Contoh Program Struktur berurutan menghitung luas empat persegi panjang
Program persegi panjang;
Uses crt;
Var
luas,panjang,lebar:integer;
Begin
clrscr;
write(‘Masukan Panjang:’);
Readln(panjang);
write(‘Masukan Lebar:’);
Readln(Lebar);
Luas:=Panjang * Lebar;
writeln(‘luas Persegi Panjang: ‘, Luas);
Readln;
End.
Loop Structure
Struktur perulangan akan melakukan proses berulang ulang selama selama Kondisi bernilai
True atau selama kondisi perulangan terpenuhi.
Dan Kondisi akan berhenti jika hanya keadaan berubah menjadi false atau kondisi
perulangan tidak terpenuhi.
Struktur pengulangan terdiri dari :
• FOR .. DO
• While .. Do
Perulangan digunakan untuk melaksanakan blok statement selama kondisinya benar. Dalam perulangan ini kondisi diuji terlebih dahulu.
• REPEAT .. UNTIL
Perulangan ini melakukan uji kondisi pada akhir perulangan. Artinya perulangan (loop)
dikerjakan terlebih dahulu, kemudian baru kondisi diuji. Proses akan diulang sampai suatu kondisi yang diberikan bernilai benar.
Bahasa pemrograman yang mendukung pemrograman terstruktur antara lain:
- Pascal
- Cobol
- Bahasa C
Object Oriented Programming (OOP)
Pada tahun 1960, ditemukan program yang terstruktur (struktur programming). Metode ini dikembangkan dari Bahasa C dan Pascal. Dengan program yang terstruktur inilah untuk pertama kalinya kita mampu menulis program yang begitu sulit dengan lebih mudah.
OOP adalah suatu metode dalam pembuatan program yang bertujuan untuk menyelesaikan kompleksnya berbagai masalah program yang terus meningkat
Contoh kasus OOP
“anggap saja kita mempunyai sebuah departemen yang memiliki manager, sekretaris, petugas administrasi data dan lainnya. Misalnya manager tersebut manager tersebut ingin memperoleh data dari bagian administrasi, maka manager tersebut tidak harus mengambilnya langsung tetapi dapat memerintahkan petugas administrasi untuk mengambilnya. Pada kasus tersebut seorang manajer tidak harus mengetahui bagaimana cara mengambil data tersebut tetapi manajer bisa mendapatkan data tersebut melalui objek petugas administrasi”
Pemrograman orientasi-objek menekankan konsep berikut:
 kelas — kumpulan atas definisi data dan fungsi-fungsi dalam suatu unit untuk suatu tujuan tertentu. Sebagai contoh ‘class of dog’ adalah suatu unit yang terdiri atas definisi-definisi data dan fungsi-fungsi yang menunjuk pada berbagai macam perilaku/turunan dari anjing. Sebuah class adalah dasar dari modularitas dan struktur dalam pemrograman berorientasi object. Sebuah class secara tipikal sebaiknya dapat dikenali oleh seorang non-programmer sekalipun terkait dengan domain permasalahan yang ada, dan kode yang terdapat dalam sebuah class sebaiknya (relatif) bersifat mandiri dan independen (sebagaimana kode tersebut digunakan jika tidak menggunakan OOP). Dengan modularitas, struktur dari sebuah program akan terkait dengan aspek-aspek dalam masalah yang akan diselesaikan melalui program tersebut. Cara seperti ini akan menyederhanakan pemetaan dari masalah ke sebuah program ataupun sebaliknya.
 Objek – membungkus data dan fungsi bersama menjadi suatu unit dalam sebuah program komputer; objekmerupakan dasar dari modularitas dan struktur dalam sebuah program komputer berorientasi objek.
Konsep dasar dari OOP ada 3 yaitu :
- Pewarisan (Intheritance)
Merupakan sifat dalam bahasa berorientasi objek yang memungkinkan sifat-sifat dari suatu class yang diturunkan ke class lain.
- Pengkapsulan (Encapsulation)
Penyembunyian informasi. Dapat juga diartikan dengan pengemasan data dan methoddalam wadah bernama objek. Konsep public dan private akan senantiasa digunakan dalam pengkapsulan. Memastikan pengguna sebuah objek tidak dapat mengganti keadaan dalam dari sebuah objek, dengan cara yang tidak layak. Hanya method dalam objek yang diberi izin untuk mengakses keadaannya
- Polimerfisme
Istilah ini sendiri berasal dari kata Yunani yang berarti mempunyai banyak bentuk. Polimerfisme merupakan suatu konsep yang menyatakan sesuatu yang sama dapat memiliki berbagai bentuk perilaku yang berbeda. Contohnya, bila sebuah burung menerima pesan “gerak cepat”, dia akan menggerakkan sayapnya dan terbang. Bila seekor singa menerima pesan yang sama dia akan menggerakkan kakinya dan berlari. Keduanya menjawab sebuah pesan yang sama, namun yang sesuai dengan kemampuan hewan tersebut.
Bahasa pemrograman yang mendukung OOP antara lain:
1. Visual Foxpro
2. Java
3. C++
4. Visual Basic.NET
5. SIMULA
6. Smalltalk
7. Ruby
8. Python
9. PHP
10. Delphi
11. Eiffel
12. Perl
Perbedaan antara antara OOP dan pemrograman terstruktur
Dengan menggunakan OOP maka dalam melakukan pemecahan suatu masalah kita tidak melihat bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah tersebut (terstruktur) tetapi objek-objek apa yang dapat melakukan pemecahan masalah tersebut. Sedangkan untuk pemrograman terstruktur, menggunakan prosedur/tata cara yang teratur untuk mengoperasikan data struktur
Untuk tata nama, keduanya pun memiliki tatanan yang sama walaupun memiliki pengertian tersendiri:
object oriented menggunakan “method” sedangkan terstruktur menggunakan “function”. Bila di OOP sering didengar mengenai “objects” maka di terstruktur kita mengenalnya dengan ” modules”. Begitu pula halnya dengan “message” pada OO dan “argument” pada terstruktur. “attribute” pada OO juga memiliki tatanan nama yang sepadan dengan “variabel” pada pemrograman terstruktur.
Persamaan kedua pemrogaman adalah keduanya termasuk ke dalam pemodelan pemrograman yang digunakan dewasa ini.
tidak ada yang dapat dikatakan lebih baik karena keduanya memiliki spesifikasi tersendiri dalam pemrogramannya. Hal ini juga tergantung pada bagaimana pribadi si pemrogram ingin menyusun program yang akan dibuatnya. Apakah lebih suka menggunakan yang berorientasikan pada objek maupun pemrograman yang terstruktur.
Pemrograman prosedural akan dikatakan lebih baik apabila dalam segala situasi melibatkan kompleksitas moderat atau yang memerlukan signifikan kemudahan maintainability. Manfaat yang dirasakan dalam penggunaan pemrograman prosedural adalah kemampuan kembali menggunakan kode yang sama tanpa menggunakan kode yang berbeda ataupun mengkopinya kembali. Dengan menggunakan “goto”, memudahkan programmer melacak kumpulan data sehingga menghindarkan pemrograman terstruktur menjadi seperti spagethii code.
Pemrograman berorientasikan objek dikatakan lebih baik apabila Model data berorientasi objek dikatakan dapat memberi fleksibilitas yang lebih, kemudahan mengubah program, dan digunakan luas dalam teknik piranti lunak skala besar. Lebih jauh lagi, pendukung OOP mengklaim bahwa OOP lebih mudah dipelajari bagi pemula dibanding dengan pendekatan sebelumnya, dan pendekatan OOP lebih mudah dikembangkan dan dirawat.

 http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/10/pemrograman-terstruktur-dan-pemrograman-berorientasi-objek/